Sabtu, 05 Desember 2015

Film animasi yang inspiratif..



Inside Out! Ya, film ini dapat dikatakan adalah film animasi terpopuler dibulan September-Oktober ini. Tidak heran film Disney Pixar ini memikat banyak orang dari seluruh dunia, film-film Disney memang terkenal dengan jalan cerita yang disuguhkan kepada penonton. Seperti salah satu film animasi buatan anak bangsa Battle Of Surabaya yang kemudian di adopsi oleh Disney. Jika diperhatikan dari segi animasi Battle Of Surabaya masih memiliki beberapa kekurangan, tapi memiliki cerita yang sangat menarik, hal inilah yang membuat Disney berani mengadopsi film animasi buatan anak bangsa ini.
Kembali ke topik utama. Kisah berputar di tokoh utama kita, Riley yang baru berusia 11 tahun. Di dalam kepala Riley, kita kenalan dengan 5 emosi utamanya; Joy, Sadness, Fear, Disgust, dan Anger. Setiap emosi punya warna berbeda dan kurang lebih kelakuannya sama kayak nama yang mewakilinya. Joy itu kayak petasan, meledak-ledak dengan keceriannya. Sadness bawaannya sedih. Fear takut hampir sama segala hal, menurut dia semuanya itu berbahaya. Disgust menghindari hal-hal yang menjijikan buat Riley secara fisik dan sosial. Dan Anger doyan marah-marah. Mereka semua bekerja sama di dalam Markas untuk membuat Riley bahagia dan baru bisa istirahat jika Riley telah tidur.

Cukup sulit untuk menemukan sesuatu yang benar-benar "push you into new level", sesuatu yang mampu membawa apa yang telah eksis untuk kemudian maju atau naik menuju level selanjutnya. Inside Out, sebuah film animasi dari studio yang mengalami sedikit guncangan pada status one to beat dimata para penggemar film setelah menelurkan Toy Story 3 lima tahun yang lalu, sebuah karya yang bukan hanya menjalankan tugasnya menghibur penonton muda dan tua dengan sajian yang kreatif, cerdas, lucu, dan juga indah, namun juga sebuah kemasan ambisius yang imajinatif dan inovatif di penuhi dengan emotional rollercoaster yang akan membuat kamu smile, silent, and sob. This one, truly, a fantastic delight.

Banyak kata sebenarnya yang dapat digunakan untuk menjelaskan kenikmatan yang diberikan oleh film ini, dan disini saya akan menggunakan tiga kata yang saya rasa sudah sangat tepat untuk mewakili pengalaman yang saya peroleh dari Inside Out: smile, silent, dan sob. Ya, pertama, dibawah kendali Pete Docter beserta tim-tim kreatif dibelakangnya film ini akan membuat kamu tersenyum dengan segala keindahan animasi yang ia berikan, dari visual yang tentu saja menjadi salah satu jualan utama, tapi disisi lain ia juga punya banyak hal lucu di bagian cerita yang akan menggelitik bukan hanya penonton muda namun juga penonton dewasa. Konsep yang mereka usung memang terasa abstrak tapi dengan eksekusi yang rapi sedari sinopsis hingga titik akhir ia tidak akan berhenti membuat kamu terpesona menggunakan petualangan inventif yang mampu dengan kuat menjaga tema besarnya, seperti persahabatan hingga being a human.
Ups, benar, being a human, dan itu pula faktor yang menyebabkan cerita meskipun tidak mengganggu mungkin akan terasa sedikit rumit bagi penonton muda, tidak seperti Toy Story, Up, dan WALL-E misalnya jika harus dibuat perbandingan. Menyaksikan Riley serta segala hal yang bekerja di pikirannya membuat saya mulai bergeser pada pertanyaan sederhana, apakah itu juga terjadi didalam pikiran saya? Disini bagian “silent”, hal tersebut akan mampu membuat penonton mencoba mengenali diri mereka ketika menyaksikan Joy dan teman-temannya berada di ruang komando, bukan hanya membuat mereka merasakan apa yang Riley rasakan namun juga mulai bermain-main dengan emosi lebih dalam yang hebatnya tampil dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi. Itu yang terasa aneh dari Inside Out, bagaimana caranya mereka menghantarkan pesan yang ingin mereka gambarkan serta materi yang sedikit kompleks itu kehadapan penonton tanpa pernah lupa untuk membuat mereka mudah di akses sehingga penonton tetap berada dalam kondisi santai dan ceria, at least sebelum 15 menit terakhir.

Apa yang terjadi di bagian akhir? Nah, disana “sob” berada, bagian melankolis setelah kita selesai bermain dengan hal-hal lucu dan witty yang penuh kejutan dalam gerak cepat. Disini Disney Pixar kembali menunjukkan keahlian mereka, memutar kamu dengan segala filosofi sederhana untuk kemudian bertemu dengan point-point penting dari filosofi tadi yang akan memberikan kamu pukulan yang telak. Sama seperti lima karakter ajaib dalam bentuk emosi itu, Inside Out pada dasarnya merupakan sebuah petualangan emosi, kuantitas emosi yang kamu rasakan dari cerita akan terus bertambah seiring dengan rasa cinta kamu dengan karakter, dan semua menjadi kumulatif di bagian akhir. Dan, prestasi yang cerdik dan cantik, mencoba manipulasi psikologi tapi mudah di nikmati. Timing dan komposisi punya peran besar pada kesuksesan di bagian ini, eksposisi sangat sabar yang membuat rasa takut dan bingung Riley terasa sangat nyata, dan didukung dengan tone yang seimbang diantara lima warna yang ia miliki membuat kamu akan memperoleh arena untuk bermain-main dengan emosi dan imajinasi secara liar.

Satu pelajaran yang terngiang dikepala saya saat menonon film ini, yaitu saat Joy sadar, untuk mengembalikan kebahagiaan Riley dia membutuhkan bantuan Sadness. Karena terkadang ketika seseorang terjebak dalam kemarahan, perasaan sedih itu sangat berguna untuk melunakan hati, agar dapat membuat kita teringat saat-saat bahagia. Film ini sangat direkomendasikan untuk mengisi waktu luang kamu, dengan film yang ringan dan penuh emosi ini.